Rebab












    Sejarah dan Filosofi Alat Musik Rebab

Rebab adalah alat musik tradisional yang memiliki sejarah panjang dan kaya, berasal dari wilayah Timur Tengah, khususnya Persia (sekarang Iran), sekitar abad ke-8 hingga ke-9. Alat musik ini merupakan bagian dari kelompok alat musik gesek yang dikenal sebagai kordofon. Rebab pertama kali dikembangkan di Persia dan kemudian menyebar melalui jalur perdagangan dan penaklukan ke berbagai wilayah, termasuk India, Asia Tengah, dan akhirnya Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Asal Usul dan Penyebaran

  • Penyebaran Awal: Rebab diyakini berasal dari alat musik yang disebut "rebab ul Shaer" di Persia, yang digunakan untuk mengiringi deklamasi puisi. Alat ini kemudian menyebar ke India, di mana ia menjadi bagian penting dari musik klasik Hindustan.
  • Masuk ke Asia Tenggara: Di Asia Tenggara, rebab diadopsi oleh berbagai budaya lokal. Di Indonesia, rebab menjadi bagian integral dari ansambel gamelan Jawa dan Bali. Di Malaysia, rebab digunakan dalam pertunjukan tradisional seperti Mak Yong.

Perkembangan di Indonesia

Di Indonesia, rebab dikenal dengan berbagai variasi regional. Misalnya:
  • Rebab Jawa: Memiliki dua senar dan dimainkan dengan cara digesek menggunakan busur.
  • Rebab Sumatera: Dikenal dalam musik tradisional Minangkabau dan Melayu.
Rebab juga sering digunakan dalam pertunjukan teater tradisional seperti Wayang Golek dan Makyong, di mana alat ini berfungsi sebagai pembawa melodi. Dalam konteks budaya Melayu, rebab memiliki kedudukan yang sangat tinggi, setara dengan biola di Barat.

Filosofi dan Fungsi

Filosofi penggunaan rebab dalam budaya tradisional mencerminkan nilai-nilai spiritual dan sosial. Alat musik ini sering kali digunakan dalam upacara penghormatan dan ritual, menunjukkan kedekatannya dengan aspek gaib dalam kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, dalam pertunjukan Makyong, tarian dibuka dengan "Menghadap Rebab," menandakan penghormatan kepada alat musik tersebut.Fungsi Rebab:
  • Sebagai instrumen melodi utama dalam ansambel gamelan.
  • Mengiringi pertunjukan teater tradisional.
  • Menyampaikan emosi dan cerita melalui melodi yang dimainkan.

Bentuk dan Cara Memainkan

Rebab biasanya terbuat dari bahan alami seperti kayu nangka atau tempurung kelapa, dilapisi kulit hewan untuk resonansi suara. Alat ini dimainkan dengan cara digesek menggunakan busur yang terbuat dari bulu ekor kuda. Suara yang dihasilkan memiliki nada tinggi mirip dengan suara manusia.Berikut adalah gambar rebab:RebabDengan sejarah yang kaya dan fungsi yang mendalam dalam budaya lokal, rebab tetap menjadi simbol penting dari warisan musik tradisional di Indonesia dan sekitarnya.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © AZZANEA'S BLOG - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -